Terapi Cahaya, Metode Alternatif Tangani Insomnia tanpa Obat

Terapi Cahaya, Metode Alternatif Tangani Insomnia tanpa Obat

Insomnia merupakan masalah tidur yang dialami oleh banyak orang. Gangguan ini memiliki dua tipe utama, yakni insomnia jangka pendek yang hanya terjadi dalam beberapa bulan saja dan insomnia kronis yang sering terjadi serta berlangsung lama. Penanganan insomnia dapat dilakukan melalui sejumlah metode, salah satunya adalah lewat terapi cahaya atau fototerapi.

Terapi cahaya untuk mengobati insomnia

Terapi cahaya atau fototerapi adalah terapi yang dianggap efektif bagi orang-orang yang mengalami insomnia karena sindrom fase tidur yang tertunda (delayed sleep phase syndrome).

Penderita sindrom ini memiliki masalah pada 'jam tidur' tubuhnya sehingga menyebabkan mereka kesulitan untuk tidur pada waktu yang diinginkan. Hasilnya, mereka pun akan bangun lebih siang karena waktu tidur yang tertunda.

Cara kerja terapi cahaya untuk insomnia

Saat menjalani terapi cahaya untuk insomnia, Anda akan duduk di kotak cahaya khusus selama beberapa saat setiap harinya. Cahaya dari kotak tersebut menyerupai sinar matahari yang berperan penting dalam mengatur siklus tidur dan bangun Anda. Terapi cahaya didesain khusus menggunakan cahaya yang bisa dilihat sekaligus menyaring sinar ultraviolet.

Paparan cahaya terang ini membantu menyesuaikan ritme sirkadian tubuh Anda. Ritme sirkadian yang dimaksud adalah perubahan fisik, mental, perilaku yang mengikuti siklus 24 jam dan merespons terhadap cahaya serta kegelapan di lingkungan sekitar.

Fototerapi dapat membantu penderita insomnia untuk tidur lebih awal di malam hari. Cahaya dari kotak yang digunakan dalam terapi ini juga bisa membantu tubuh Anda untuk tetap selaras dengan siklus alami siang dan malam.

Keunggulan terapi cahaya untuk insomnia

Salah satu keunggulan terapi cahaya adalah kemudahan dalam menjalaninya. Anda bisa melakukannya sendiri di rumah sambil menikmati aktivitas lain, seperti bekerja, membaca, dan berbagai aktivitas lainnya, asalkan Anda tetap duduk di depan kotak cahaya. Terapi ini bisa jadi pengobatan efektif untuk insomnia jika dilakukan secara konsisten dan dengan durasi yang tepat.

Kotak cahaya yang digunakan dalam fototerapi bisa Anda beli secara online atau di toko-toko khusus. Anda juga bisa meminta bantuan dokter supaya alat yang Anda beli aman untuk digunakan.

Terapi ini juga sebaiknya dilakukan di bawah pengawasan dokter, terapis, atau spesialis tidur yang ahli di bidangnya. Dengan demikian, mereka bisa menyarankan rencana penanganan insomnia yang tepat dengan terapi cahaya ini.

Efek samping terapi cahaya untuk insomnia

Terapi cahaya untuk mengobati insomnia punya sejumlah efek samping yang mungkin terjadi, di antaranya iritasi mata, mata kering, sakit kepala, mual, hingga kulit kering.

Dalam sejumlah kasus langka, terapi ini dapat menyebabkan fotofobia yang berarti fobia terhadap cahaya. Anda akan menjadi sensitif terhadap cahaya dan bahkan bisa mengalami sakit mata. Anda juga mungkin akan merasa terganggu dan kesal dengan sinar dari kotak cahaya sehingga membuat merasa Anda perlu menghindarinya.

Pengobatan lain untuk mengatasi insomnia

Insomnia dapat diobati dengan mengubah kebiasaan tidur yang dan menangani masalah yang berkaitan dengan penyakit ini, seperti stres, kondisi-kondisi medis tertentu, atau obat-obatan. Jika cara ini tidak berhasil, dokter mungkin akan menganjurkan Anda menjalani terapi perilaku kognitif (CBT), obat-obatan, atau kombinasi kedua cara tersebut.

1. Terapi perilaku kognitif untuk insomnia

Terapi perilaku kognitif dapat membantu Anda mengendalikan atau menghilangkan pikiran-piiran negatif beserta tindakan yang membuat Anda tetap terjaga di malam hari. Terapi ini juga umumnya direkomendasikan sebagai garda terdepan untuk mengatasi insomnia. Terapi perilaku kognitif bahkan dianggap sebanding atau lebih efektif dengan metode obat-obatan.

Inti dari terapi ini terbagi menjadi dua, yaitu bagian kognitif yang berfokus untuk menyadari dan mengubah sesuatu yang menyebabkan Anda susah tidur, serta bagian perilaku yang membantu Anda mengembangkan kebiasaan tidur yang baik dan menghindari perilaku-perilaku yang membuat Anda susah tidur.

Strategi-strategi dalam terapi insomnia ini meliputi:
  • Terapi kontrol stimulus
  • Teknik-teknik relaksasi
  • Pembatasan waktu tidur
  • Tetap terjaga dalan keadaan pasif
  • Terapi cahaya.

2. Obat-obatan

Berbagai jenis obat tidur dapat diresepkan dokter untuk membantu Anda tidur, tetap tertidur, atau keduanya. Anda tidak direkomendasikan untuk bergantung dengan cara ini terlalu lama, tetapi sebagian jenis obat diperbolehkan untuk digunakan dalam jangka panjang.

Obat-obatan yang dapat diresepkan dokter, yakni:
  • Zolpidem
  • Zalepion
  • Eszpiclone
  • Ramelteon

Obat-obatan ini dapat menyebabkan efek samping, seperti rasa gugup di siang hari atau meningkatan risiko Anda terjatuh. Diskusikan terlebih dahulu dengan dokter sebelum mengonsumsi obat-obatan ini.



Semoga bermanfaat
Categories : Kesehatan

Share This

Related Posts

No comments:

Post a Comment